Sejarah

PERADABAN INCA, MAYA DAN AZTEC DI AMERIKA

Letak Geografis
Benua Amerika terdiri dari tiga bagian yaitu Amerika Utara, Tengah dan Selatan
Amerika Utara adalah beriklim kutub dan sedang.  Amerika Selatan beriklim sedang, sedangkan Amerika Selatan, Tengah , Kepulauan Laut Karibia dan Mexico beriklim tropis.
Penduduk Asli benua Amerika Adalah bangsa Indian, dengan peradabannya Aztec, Maya dan Inca.

Peradaban Inca
·           Kerajaan Inca terletak di Peru tepatnya disekitar danu Titicaca dekat pegunungan Andes.Pendirinya adalah Manco-Copac tahun 500 M.
·           Wilayah Kekuasaannya : Bolivia, Chili, Brazilia dan Equador terjadi pada masa Raja Sinci Roca 1105 M. Raja Sinci Roca 1105 M merupakan pemersatu bangsa Indian. Tiap wilayah diberi hak otonomi yang disebut Ayllu.

Hasil kebudayaan Suku Inca adalah :
·           Bangunan-bangunan Istana Megah terbuat dari batu
·           Kepercayaan : percaya pada dewa-dewa. Dewa yang disembah adalah Dewa Viracocha (dewa pencipta alam ), Dewa Matahari, Dewa Bulan, Dewa Bumi dan Dewa Laut.
·           Mayat suku Inca biasanya diawetkan (mummi)
·           Mata pencahariannya adalah hasil petanian dan berburu serta menagkap Ikan.

Peradaban Maya
Kerajaan Maya terletak di Meksiko Selatan dan Amerika Tengah.

Wilayah Kerajaan Maya meliputi : Semenanjung Yukatan(Meksiko), Honduras, dan Guatemala.

Kebudayaan Maya :
Telah mengenal tulisan yang disebut huruf Hierogliyph

Mata pencaharian pokoknya adalah pertanian

Telah mengenal Ilmu Astronomi :
·           Sistem Kalender  berdasarkan peredaran matahari , 1 tahun = 365 hari
·           Sistem Kalender berdasarkan kepercayaan , 1 tahun = 260 hari

Teknilogi tinggi, yaitu mampu membuat bangunan kuil yang tinggi dan bertingkat 229

Kepercayaan suku maya memuja banyak dewa (politheisme), seperti Dewa laut, Dewa Matahari

Peradaban Aztec
Kerajaaan Aztec berdiri sekitar tahun 1298 M dan mencapai puncak kejayaannya pada tahun 1450 M. Kerajaan Aztec mengalami kehancuran setelah datangnya bangsa Spanyol, dengan raja terakhirnya Monte Zuma II.Pusat kerajaan Aztec yaitu didaerah semenanjung Yukatan-Mexico.

Hasil Kebudayaan suku Aztec :
·           kuil berbentuk piramida yang tengahnya berlubang untuk memasukan kurban (emas dan perak)
·           Konsep kepercayaannya menyembah dewa-dewa
·           Ditemukan patung di kota Vera Cruz, yang beratnya 30 ton sebagai perwujudan  dewa utama yang disucikan
·           Mampu mengusahakan tambang emas dan perak
·           Suku Aztec tiap 52 tahun sekali mengadakan upacara besar-besaran yang dipusatakan di Hall of the Star, ibukota kerajaan Aztec.

MATERI KLS 10

Proses Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia


Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan darat dan laut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati India-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yang terletak di jalur posisi silang dua benua dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka memiliki keuntungan, yaitu:
  1. Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan Persia,
  2. Kesempatan melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka lebar,
  3. Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas, dan
  4. Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha.
Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatan perdagangan dan pelayaran internasional menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India merupakan negara pertama yang memberikan pengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya Hindu. Ada beberapa hipotesis yang dikemukakan para ahli tentang proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia.

1. Hipotesis Brahmana
Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya penyebaran budaya Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah Van Leur.

2. Hipotesis Ksatria
Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaran agama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaum ksatria. Menurut hipotesis ini, di masa lampau di India sering terjadi peperangan antargolongan di dalam masyarakat. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkan India. Rupanya, diantara mereka ada pula yang sampai ke wilayah Indonesia. Mereka inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pula terjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorang pendukung hipotesis ksatria.

3. Hipotesis Waisya
Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaum waisya yang berasal dari kelompok pedagang telah berperan dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara. Para pedagang banyak berhubungan dengan para penguasa beserta rakyatnya. Jalinan hubungan itu telah membuka peluang bagi terjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J. Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesis waisya.

4. Hipotesis Sudra
Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang tejadi di India telah menyebabkan golongan sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan mengikuti kaum waisya. Dengan jumlah yang besar, diduga golongan sudralah yang memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu ke Nusantara.

Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar agama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang disebut Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik.
Pada umumnya para ahli cenderung kepada pendapat yang menyatakan bahwa masuknya budaya Hindu ke Indonesia itu dibawa dan disebarluaskan oleh orang-orang Indonesia sendiri. Bukti tertua pengaruh budaya India di Indonesia adalah penemuan arca perunggu Buddha di daerah Sempaga (Sulawesi Selatan). Dilihat dari bentuknya, arca ini mempunyai langgam yang sama dengan arca yang dibuat di Amarawati (India). Para ahli memperkirakan, arca Buddha tersebut merupakan barang dagangan atau barang persembahan untuk bangunan suci agama Buddha. Selain itu, banyak pula ditemukan prasasti tertua dalam bahasa Sanskerta dan Malayu kuno. Berita yang disampaikan prasasti-prasasti itu memberi petunjuk bahwa budaya Hindu menyebar di Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi.
Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah mengubah dan menambah khasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspek kehidupan.

1. Agama
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat di Indonesia telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima sistem kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi dengan orang-orang India. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan keagamaan, misalnya dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempat peribadatan.

2. Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, dan Sriwijaya.

3. Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunan punden berundak-undak. Tradisi tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan Candi Borobudur, akan terlihat bahwa bangunannya berbentuk limas yang berundak-undak. Hal ini menjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.

4. Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hingga saat ini, bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa Sanskerta itu. Kalimat atau kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa Sanskerta, yaitu Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya Nugraha, dan sebagainya.

5. Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan besar dalam bidang sastra. Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra yang muncul di Indonesia adalah:
  1. Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa,
  2. Sutasoma, karya Mpu Tantular, dan
  3. Negarakertagama, karya Mpu Prapanca.

Agama Hindu
Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500 SM. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitab sucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4 Samhita atau “himpunan” yaitu:
  1. Reg Weda, berisi syair puji-pujian kepada para dewa.
  2. Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci.
  3. Yajur Weda, berisi mantera-mantera untuk upacara keselamatan.
  4. Atharwa Weda, berisi doa-doa untuk penyembuhan penyakit.
Di samping kitab Weda, umat Hindu juga memiliki kitab suci lainnya yaitu:
  1. Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang hal-hal sesaji.
  2. Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.
Agama Hindu menganut polytheisme (menyembah banyak dewa), diantaranya Trimurti atau “Kesatuan Tiga Dewa Tertinggi” yaitu:
  1. Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.
  2. Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara dan pelindung.
  3. Dewa Siwa, sebagai dewa perusak.
Selain Dewa Trimurti, ada pula dewa yang banyak dipuja yaitu Dewa Indra pembawa hujan yang sangat penting untuk pertanian, serta Dewa Agni (api) yang berguna untuk memasak dan upacara-upacara keagamaan. Menurut agama Hindu masyarakat dibedakan menjadi 4 tingkatan atau kasta yang disebut Caturwarna yaitu:
  1. Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.
  2. Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, dan bangsawan.
  3. Kasta Waisya, terdiri dari para pedagang, dan buruh menengah.
  4. Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil, dan budak.
Selain 4 kasta tersebut terdapat pula golongan pharia atau candala, yaitu orang di luar kasta yang telah melanggar aturan-aturan kasta.
Orang-orang Hindu memilih tempat yang dianggap suci misalnya, Benares sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai Gangga yang airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu, sehingga bisa mencapai puncak nirwana.


Agama Buddha

Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddha artinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskan diri dari samsara.
Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya “Tiga Keranjang” yang ditulis dengan bahasa Poli. Adapun yang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:
  1. Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan dan hukum yang harus dijalankan oleh umat Buddha.
  2. Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atau ajaran dari sang Buddha.
  3. Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentang soal-soal keagamaan.
Pemeluk Buddha wajib melaksanakan Tri Dharma atau “Tiga Kebaktian” yaitu:
  1. Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.
  2. Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha.
  3. Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemeluk Buddha.
Disamping itu agar orang dapat mencapai nirwana harus mengikuti 8 (delapan) jalan kebenaran atau Astavidha yaitu:
  1. Pandangan yang benar.
  2. Niat yang benar.
  3. Perkataan yang benar.
  4. Perbuatan yang benar.
  5. Penghidupan yang benar.
  6. Usaha yang benar.
  7. Perhatian yang benar.
  8. Bersemedi yang benar.
Karena munculnya berbagai penafsiran dari ajaran Buddha, akhirnya menumbuhkan dua aliran dalam agama Buddha yaitu:
  1. Buddha Hinayana, yaitu setiap orang dapat mencapai nirwana atas usahanya sendiri.
  2. Buddha Mahayana, yaitu orang dapat mencapai nirwana dengan usaha bersama dan saling membantu.
Pemeluk Buddha juga memiliki tempat-tempat yang dianggap suci dan keramat yaitu:
  1. Kapilawastu, yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.
  2. Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedi dan memperoleh Bodhi.
  3. Sarnath/ Benares, yaitu tempat Sang Buddha mengajarkan ajarannya pertama kali.
  4. Kusinagara, yaitu tempat wafatnya Sang Buddh
MATERI KELAS 11
PD I : Blok Sentral - Thread Not Solved Yet

Blok Sentral adalah negara-negara Jerman, Austria-Hongaria, Turki Utsmani, dan Bulgaria, yang berperang melawan Sekutu selama Perang Dunia I. Sebutan itu muncul karena negara-negara blok Sentral terletak antara Rusia di timur dan Prancis serta Britania Raya di barat.


Persekutuan militer Eropa pada 1915. Blok Sentral ditunjukkan dengan warna puce, Blok Entente warna abu-abu dan negara-negara yang netral kuning.

Jerman dan Austria-Hongaria menjadi sekutu pada 7 Oktober 1879, kemudian bergabunglah (20 Mei 1882) (lihat Triple Sekutu) Italia, yang berlaku membatasi sekutu buat tujuan bertahan. Pada awal perang, permintaan Jerman dan Austria-Hongaria atas intervensi Italia, ditolak oleh Pemerinahan Italia berdasar fakta bahwa Austria dan bukan Serbia yang mendeklarasikan perang, maka itu bukan perang bertahan. Italia memasuki PD I pada 23 Mei 1915, di sisi Sekutu.

Menyusul pecahnya perang di Eropa pada Agustus 1914, Turki Ottoman ikut campur di akhir Oktober tehadap Rusia, menimbulkan pernyataan perang oleh Triple Entente --Rusia, Prancis dan Britania.


Peta dunia dengan Peserta Perang Dunia I. Sekutu dan koloni-koloninya berwarna hijau, blok Sentral dalam koloninya kuning, dan negara-negara yang betral abu-abu.

Bulgaria, yang masih benci setelah kekalahannya pada Juli 1913 pada sisi Serbia, Yunani, Rumania dan Kesultanan Turki Utsmani, ialah negara terakhir yang berperang melawan Entente, menyerang Serbia bersamaan dengan angkatan Jerman dan Austria-Hongaria pada Oktober 1915.

Bulgaria menandatangani gencatan senjata dengan Sekutu pada 29 September 1918, menyusul kemajuan mereka di Makedonia. Khilafah Turki Utsmani menyusul begitu pula pada 30 Oktober di depan keuntungan Inggris dan Arab di Palestina dan Suriah. Austria dan Hongaria menandatangani gencatan senjata secara terpisah selaam minggu pertama November menyusul perpecahan dalam tubuh Kekaisaran Habsburg, dan Jerman menandatangani gencatan senjata yang mengakhiri perang pada pagi 11 November setelah serangkaian kemajuan angkatan Belgia, Britania Raya, Perancis, dan AS di Perancis timur laut dan Belgia.

Anggota-anggota Blok Sentral yang menyerah menurut tanggal:

* Bulgaria 29 September 1918
* Turki Utsmani 30 Oktober 1918
* Austria-Hongaria 4 November 1918
* Jerman 11 November 1918
 
MATERI KELAS 12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar