A. Struktur Lapisan Litosfer
Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar berupa batuan padat. Litosfer tersusun atas 2 lapisan yaitu kerak dan selubung yang tebalnya sekitar 50-100km. litosfer merupakan lempeng yang bergerak sehingga dapat menimbulkan pergeseran benua.
B. Batuan Pembentuk Kulit Bumi
Batuan / Batu adalah sejenis bahan yang terdiri daripada mineral dan dikelaskan menurut komposisi mineral. Pengkelasan ini dibuat dengan berdasarkan : Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain.
Litosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling atas yang tersusun oleh batuan dan mineral. Induk segala batuan ialah magma. Magma adalah batuan cair dan pijar yang bersuhu tinggi dan mengandung berbagai unsur mineral dan gas. Dalam litosfer, terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya yang penting yaitu kuarsa, feldspar, piroksen, mika putih, biotit atau mika cokelat, amphibol, khlorit, kalsit, dolomit, olivin, bijih besi hematit, magnetit dan limonit.
Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf dan kembali lagi menjadi magma. Magma yang mengalami proses pendinginan akan menjadi batuan beku. Tempat pembekuan magma dipermukaan bumi, didalam lapisan litosfer. Batuan beku tidak selamanya tetap dalam keadaan utuh. Melalui pengaruh atmosfer dan proses hidrosfer, batuan beku akan mengalami pelapukan, tererosi, terhanyut dan terendapkan disuatu tempat. Endapan hasil pengikisan dan erosi batuan beku akan menjadi batuan sedimen. Keberadaan batuan beku dan batuan sedimen tidak selalu diam. Melalui proses desakan, lipatan atau patahan terkadang batuan beku dan batuan sedimen terpindahkan kelapisan yang paling bawah maupun muncul dipermukaan (tersingkap). Jika kedua batuan tersebut mendapatkan tekanan dan suhu yang tinggi dari magma, akan berubah wujud menjadi batuan metamorf (batuan malihan). Suatu waktu batuan malihan, batuan beku dan batuan sedimen akan tergusur dan bercampur lagi dengan magma yang masih cair sehingga melebur menjadi calon batuan beku lagi.
SIKLUS BATUAN Batuan / Batu adalah sejenis bahan yang terdiri daripada mineral dan dikelaskan menurut komposisi mineral. Pengkelasan ini dibuat dengan berdasarkan : Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung dengan dekat maka banyak hal-hal yang dapat pula kita ketahui dengan cepat dan jelas. Salah satu diantaranya adalah kenyataan bahwa daratan tersusun oleh beberapa jenis batuan yang berbeda satu sama lain.
Litosfer merupakan lapisan kerak bumi yang paling atas yang tersusun oleh batuan dan mineral. Induk segala batuan ialah magma. Magma adalah batuan cair dan pijar yang bersuhu tinggi dan mengandung berbagai unsur mineral dan gas. Dalam litosfer, terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya yang penting yaitu kuarsa, feldspar, piroksen, mika putih, biotit atau mika cokelat, amphibol, khlorit, kalsit, dolomit, olivin, bijih besi hematit, magnetit dan limonit.
Batuan pembentuk kulit bumi selalu mengalami siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf dan kembali lagi menjadi magma. Magma yang mengalami proses pendinginan akan menjadi batuan beku. Tempat pembekuan magma dipermukaan bumi, didalam lapisan litosfer. Batuan beku tidak selamanya tetap dalam keadaan utuh. Melalui pengaruh atmosfer dan proses hidrosfer, batuan beku akan mengalami pelapukan, tererosi, terhanyut dan terendapkan disuatu tempat. Endapan hasil pengikisan dan erosi batuan beku akan menjadi batuan sedimen. Keberadaan batuan beku dan batuan sedimen tidak selalu diam. Melalui proses desakan, lipatan atau patahan terkadang batuan beku dan batuan sedimen terpindahkan kelapisan yang paling bawah maupun muncul dipermukaan (tersingkap). Jika kedua batuan tersebut mendapatkan tekanan dan suhu yang tinggi dari magma, akan berubah wujud menjadi batuan metamorf (batuan malihan). Suatu waktu batuan malihan, batuan beku dan batuan sedimen akan tergusur dan bercampur lagi dengan magma yang masih cair sehingga melebur menjadi calon batuan beku lagi.

Petrologi adalah ilmu yang mempelajari batuan
pembentuk kulit bumi, yang mencakup mengenai cara terjadinya,
komposisi batuan, klasifikasi batuan, dan sejarah geologinya. Batuan
merupakan bahan pembentuk kerak bumi, sehingga mengenal macam-macam dan
sifat batuan adalah sangat penting. Batuan didefinisikan sebagai semua
bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan)
mineral-mineral yang telah menghablur.
1. kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batuan ini.
2. tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu;
3. struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.
4. proses pembentukan
Batu-batuan secara umum biasanya dibagi menurut proses yang membentuknya, dan dengan itu dipecahkan kepada tiga kumpulan yang besar yaitu:
1. kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batuan ini.
2. tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu;
3. struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.
4. proses pembentukan
Batu-batuan secara umum biasanya dibagi menurut proses yang membentuknya, dan dengan itu dipecahkan kepada tiga kumpulan yang besar yaitu:
1. Batuan igneus atau Batuan beku
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") yaitu batuan yang terbentuk sebagai hasil dari kumpulan mineral-mineral silikat hasil penghabluran magma yang mendingin (Walter T Huang, 1962). Batuan beku merupakan jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras. Pembekuan magma menjadi batuan beku dapat terjadi pada saat sebelum magma keluar dari dapurnya, ditengah perjalanan, dan ketika sudah berada diatas permukaan bumi. Dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.
Seperti telah diketahui bahwa pembekuan magma menjadi batuan beku dapat terjadi pada saat sebelum magma keluar dari dapurnya, ditengah perjalanan, dan ketika sudah berada diatas permukaan bumi. Batuan beku yang membeku sebelum magma keluar dan terjadi pada saat lapisan dalam disebut batuan plutonik, jika membeku ditengah perjalanan disebut batuan korok atau porforik. Adapun jika magma telah keluar dan membeku di permukaan bumi, disebut batuan beku luar atau efusif.
Untuk membedakan batuan beku dengan batuan lainnya terdapat tiga cirri utama, yaitu :
a. Tidak mengandung fosil
b. Teksturnya padat, mampat, serta strukturnya homogen dengan bidang permukaan kesemua arah sama
c. Susunan sesuai dengan pembentukannya
Pada batuan yang terbekukan secara plutonik, proses pendinginannya lambat sehingga dapat membentuk mineral butir kasar dan holokristalin (seluruhnya berbentuk kristalin). Adapun pembekuan dipermukaan bumi, proses pendinginan relatif sangat cepat sehingga kristal yang dihasilkan berukuran kecil (halus), bahkan tanpa kristal sama sekali.
Tekstur batuan beku dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut :
Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") yaitu batuan yang terbentuk sebagai hasil dari kumpulan mineral-mineral silikat hasil penghabluran magma yang mendingin (Walter T Huang, 1962). Batuan beku merupakan jenis batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan mengeras. Pembekuan magma menjadi batuan beku dapat terjadi pada saat sebelum magma keluar dari dapurnya, ditengah perjalanan, dan ketika sudah berada diatas permukaan bumi. Dengan atau tanpa proses kristalisasi, baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai batuan ekstrusif (vulkanik). Magma ini dapat berasal dari batuan setengah cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di mantel ataupun kerak bumi. Umumnya, proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari proses-proses berikut: kenaikan temperatur, penurunan tekanan, atau perubahan komposisi. Lebih dari 700 tipe batuan beku telah berhasil dideskripsikan, sebagian besar terbentuk di bawah permukaan kerak bumi.
Seperti telah diketahui bahwa pembekuan magma menjadi batuan beku dapat terjadi pada saat sebelum magma keluar dari dapurnya, ditengah perjalanan, dan ketika sudah berada diatas permukaan bumi. Batuan beku yang membeku sebelum magma keluar dan terjadi pada saat lapisan dalam disebut batuan plutonik, jika membeku ditengah perjalanan disebut batuan korok atau porforik. Adapun jika magma telah keluar dan membeku di permukaan bumi, disebut batuan beku luar atau efusif.
Untuk membedakan batuan beku dengan batuan lainnya terdapat tiga cirri utama, yaitu :
a. Tidak mengandung fosil
b. Teksturnya padat, mampat, serta strukturnya homogen dengan bidang permukaan kesemua arah sama
c. Susunan sesuai dengan pembentukannya
Pada batuan yang terbekukan secara plutonik, proses pendinginannya lambat sehingga dapat membentuk mineral butir kasar dan holokristalin (seluruhnya berbentuk kristalin). Adapun pembekuan dipermukaan bumi, proses pendinginan relatif sangat cepat sehingga kristal yang dihasilkan berukuran kecil (halus), bahkan tanpa kristal sama sekali.
Tekstur batuan beku dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Faneritik
Yaitu kondisi batuan dalam bentuk kristalin.
Lebih dari separuh kristal berukuran besar dan dapat dilihat dengan
mata biasa (tanpa kaca pemebesar).
2. Forfiritik
Yaitu kondisi tekstur batuan yang mengandung fenikris (ktistal besar) yang terikat dalam massa dasar yang halus.
3. Afanitik
Yaitu meninggalkan batuan dalam susunan kristal
butir halus atau seluruhnya berupa benda gelas. Jarang mineral tunggal
yang dapat diidentifikasi dengan mata biasa, bahkan dengan kaca
pembesar sekalipun.
.
Berdasarkan teksturnya batuan beku dibedakan menjadi 2, yaitu :
.
Berdasarkan teksturnya batuan beku dibedakan menjadi 2, yaitu :
- Batuan beku plutonik
- Batuan beku vulkanik
Perbedaan antara keduanya bisa dilihat dari
besar mineral penyusun batuannya. Batuan beku plutonik umumnya
terbentuk dari pembekuan magma yang relatif lebih lambat sehingga
mineral-mineral penyusunnya relatif besar. Contoh batuan beku plutonik
ini seperti gabro, diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan
rumah). Sedangkan batuan beku vulkanik umumnya terbentuk dari pembekuan
magma yang sangat cepat (misalnya akibat letusan gunung api) sehingga
mineral penyusunnya lebih kecil. Contohnya adalah basalt, andesit (yang
sering dijadikan pondasi rumah), dan dacite
a. Batuan Andesit
a. Batuan Andesit

b. Batuan Gabbro

c. Batuan Basalt

d. Batuan Dacite

Batuan beku banyak dimanfaatkan untuk bahan
bangunan dan pengeras jalan. Batuan beku ditambang dengan cara
dipecahkan bahkan dihancurkan.
2. Batuan Endapan atau Batuan Sedimen
Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis). Batuan Sedimen ini merupakan batuan yang terbentuk oleh proses geomorfologi dan dipengaruhi oleh lamanya waktu. Batuan sedimen secara umum dibedakan menjadi tiga jenis :
a. Sedimen klastik yang terbentuk oleh proses mekanik
Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung. Mineral-mineral yang sering ditemukan dalam batuan sediment klastik antara lain adalah kuarsa, mineral lempung, mika halus, feldspar dan chert dan mineral-mineral berat seperti hematite, zircon, turmalin, epidot, garnet dan hornblende.
Klasifikasi sediment klastik dibedakan berdasarkan atas ukuran butirnya, yaitu sebagai berikut :
Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan (bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis). Batuan Sedimen ini merupakan batuan yang terbentuk oleh proses geomorfologi dan dipengaruhi oleh lamanya waktu. Batuan sedimen secara umum dibedakan menjadi tiga jenis :
a. Sedimen klastik yang terbentuk oleh proses mekanik
Batuan sediment klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sediment klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung. Mineral-mineral yang sering ditemukan dalam batuan sediment klastik antara lain adalah kuarsa, mineral lempung, mika halus, feldspar dan chert dan mineral-mineral berat seperti hematite, zircon, turmalin, epidot, garnet dan hornblende.
Klasifikasi sediment klastik dibedakan berdasarkan atas ukuran butirnya, yaitu sebagai berikut :
- Ludit (psepit) termasuk berbutir kasar mulai dari gravel (krikil) halus hingga bongkah (boulder) dengan ukuran diameternya 2-256mm
- Arenit (samit) termasuk berbutir sedang, dengan ukuran diameternya 0,06-2mm, mulai dari pasir halus hingga pasir kasar.
- Lutit (pelit) termasuk berbutir halus, ukuran diameternya 0,04-0,06mm, mulai dari lempung higga debu kasar.
Contoh sediment klastik adalah breksi, konglomerat, batu pasir, lempung, serpih dan kaolin.
b. Sedimen non-klastik yang terbentuk karena proses kimiawi
Batuan sedimen kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (saltMineral non klastik umumnya terbentuk oleh proses pengendapan dan larutan, reaksi kimia, atau proses biologic. Batuan sedimen ini biasanya mengandung mineral seperti kalsit, dolomit, kuarsa sekunder, gypsum dan chert.
Sedimen non klstik dibedakan atas dasar komposisinya. Sedimen non-klastik yang utama adalah batu gamping atau dolomit. Batuan non-klstik sebagai hasil evaporit (menguap), antara lain batu garam, denhidrit, dan gypsum, sedang dari unsur organik adalah batu bara. Contoh batuan sedimen kimiawi (non-klastik) antara lain travertin, stalagmit dan stalakti.
b. Sedimen non-klastik yang terbentuk karena proses kimiawi
Batuan sedimen kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (saltMineral non klastik umumnya terbentuk oleh proses pengendapan dan larutan, reaksi kimia, atau proses biologic. Batuan sedimen ini biasanya mengandung mineral seperti kalsit, dolomit, kuarsa sekunder, gypsum dan chert.
Sedimen non klstik dibedakan atas dasar komposisinya. Sedimen non-klastik yang utama adalah batu gamping atau dolomit. Batuan non-klstik sebagai hasil evaporit (menguap), antara lain batu garam, denhidrit, dan gypsum, sedang dari unsur organik adalah batu bara. Contoh batuan sedimen kimiawi (non-klastik) antara lain travertin, stalagmit dan stalakti.
- Sedimen organik
Batuan sediment organik terbentuk dari
gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan
induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir). Contohnya adalah batu
gamping terumbu, batu gamping (limestone), napal batu kapur yang
bercampur dengan lempung, dolomite, fosfat, guano dan batu bara.
Batuan sedimen terbentuk melalui tiga cara utama : pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.
Batuan sedimen memiliki ciri yang mudah dikenal, yaitu sebagai berikut :
Batuan sedimen terbentuk melalui tiga cara utama : pelapukan batuan lain (clastic); pengendapan (deposition) karena aktivitas biogenik; dan pengendapan (precipitation) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari permukaan bumi.
Batuan sedimen memiliki ciri yang mudah dikenal, yaitu sebagai berikut :
- Batuan endapan biasanya berlapis-lapis
- Mengandung sisa-sisa jasad atau bekasnya, seperti terdapatnya cangkang binatang koral dan serat-serat kayu.
- Adanya keseragaman yang nyata dari bagian-bagian berbentuk bulat yang menyusunnya.
Penamaan batuan sedimen biasanya berdasarkan besar butir penyusun batuan tersebut Penamaan tersebut adalah :
* Breksi adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butitan yang bersudut
* Konglomerat adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih besar dari 2 mm dengan bentuk butiran yang membudar
* Batu pasir adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 2 mm sampai 1/16 mm
* Batu lanau adalah batuan sedimen dengan ukuran butir antara 1/16 mm sampai 1/256 mm
* Batu lempung adalah batuan sedimen dengan ukuran butir lebih kecil dari 1/256 mm



3. Batuan metamorfosis atau Batuan metamorf (methamorphic rock),
yaitu batuan yang berasal dari batuan induk yang mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral pada fasa padat sebagai akibat perubahan kondisi fisika tekanan, temperatur, atau tekanan dan temperatur (HGF Winkler, 1967 dan 1979). Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tekstur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi. salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer, dan skist.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.
Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi.
yaitu batuan yang berasal dari batuan induk yang mengalami perubahan tekstur dan komposisi mineral pada fasa padat sebagai akibat perubahan kondisi fisika tekanan, temperatur, atau tekanan dan temperatur (HGF Winkler, 1967 dan 1979). Akibat bertambahnya temperature dan/atau tekanan, batuan sebelumnya akan berubah tekstur dan strukturnya sehingga membentuk batuan baru dengan tekstur dan struktur yang baru pula. Contoh batuan tersebut adalah batu sabak atau slate yang merupakan perubahan batu lempung. Batu marmer yang merupakan perubahan dari batu gamping. Batu kuarsit yang merupakan perubahan dari batu pasir.Apabila semua batuan-batuan yang sebelumnya terpanaskan dan meleleh maka akan membentuk magma yang kemudian mengalami proses pendinginan kembali dan menjadi batuan-batuan baru lagi. salah satu kelompok utama batuan yang merupakan hasil transformasi atau ubahan dari suatu tipe batuan yang telah ada sebelumnya, protolith, oleh suatu proses yang disebut metamorfisme, yang berarti "perubahan bentuk". Protolith yang dikenai panas (lebih besar dari 150 °Celsius) dan tekanan ekstrim akan mengalami perubahan fisika dan/atau kimia yang besar. Protolith dapat berupa batuan sedimen, batuan beku, atau batuan metamorf lain yang lebih tua. Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu sabak, batu marmer, dan skist.
Batuan metamorf menyusun sebagian besar dari kerak Bumi dan digolongkan berdasarkan tekstur dan dari susunan kimia dan mineral (fasies metamorf) Mereka terbentuk jauh dibawah permukaan bumi oleh tegasan yang besar dari batuan diatasnya serta tekanan dan suhu tinggi. Mereka juga terbentuk oleh intrusi batu lebur, disebut magma, ke dalam batuan padat dan terbentuk terutama pada kontak antara magma dan batuan yang bersuhu tinggi.
Penelitian batuan metamorf (saat ini tersingkap di permukaan bumi akibat erosi dan pengangkatan) memberikan kita informasi yang sangat berharga mengenai suhu dan tekanan yang terjadi jauh di dalam permukaan bumi.
Dibawah ini merupakan contoh batuan metamorf :




Kerak Bumi (termasuk litosfer) dan
mantelnya terbuat dari batu. Dalam bangunan batuan biasanya dipakai
pada pondasi bang
Membaca
peta berarti mempelajari penampakan geografis yang ditunjukkan oleh
berbagai simbol dalam peta. Oleh karena itu jika seseorang ingin
memahami dan membaca sebuah peta, terlebih dahulu ia harus mengenal
berbagai unsur dalam peta terutama simbol-simbol. ...
[Download]
Kompetensi
Setelah mempelajari materi ini anda diharapkan dapat:
1. menyebutkan definisi interpretasi peta.
2. menyebutkan 2 fungsi interpretasi peta.
3. menunjukkan pada peta tentang dataran rendah sebagai objek geografi alami
4. menunjukkan pada peta tentang dataran tinggi sebagai objek geografi alami.
5. menunjukkan pada peta tentang pegunungan sebagai objek geografi alami.
6. menunjukkan pada peta tentang laut dalam sebagai objek geografi alami.
7. menunjukkan pada peta tentang ibu kota sebagai objek geografi buatan.
8. menunjukkan pada peta tentang jalan sebagai objek geografi buatan.
9. menunjukkan pada peta tentang waduk sebagai objek geografi buatan.
Materi
01. Pengantar 02. Pengertian Interpretasi Peta 03. Fungsi Interpretasi Peta 04. Objek Geografik Alami 05. Objek Geografik Buatan
06. Latihan 07. Tes



05. Objek Geografik Buatan
INTERPRETASI PETA
(dikutip dari dan di-link ke: http://www.e-dukasi.net/)
Membaca
peta berarti mempelajari penampakan geografis yang ditunjukkan oleh
berbagai simbol dalam peta. Oleh karena itu jika seseorang ingin
memahami dan membaca sebuah peta, terlebih dahulu ia harus mengenal
berbagai unsur dalam peta terutama simbol-simbol. ...[Download]
Kompetensi
Setelah mempelajari materi ini anda diharapkan dapat:
1. menyebutkan definisi interpretasi peta.
2. menyebutkan 2 fungsi interpretasi peta.
3. menunjukkan pada peta tentang dataran rendah sebagai objek geografi alami
4. menunjukkan pada peta tentang dataran tinggi sebagai objek geografi alami.
5. menunjukkan pada peta tentang pegunungan sebagai objek geografi alami.
6. menunjukkan pada peta tentang laut dalam sebagai objek geografi alami.
7. menunjukkan pada peta tentang ibu kota sebagai objek geografi buatan.
8. menunjukkan pada peta tentang jalan sebagai objek geografi buatan.
9. menunjukkan pada peta tentang waduk sebagai objek geografi buatan.
Materi
01. Pengantar 02. Pengertian Interpretasi Peta 03. Fungsi Interpretasi Peta 04. Objek Geografik Alami 05. Objek Geografik Buatan
06. Latihan 07. Tes

01. Pengantar
Kita
umumnya mengenal peta sebagai gambar rupa muka bumi pada suatu lembar
kertas dengan ukuran yang lebih kecil. Rupa bumi yang digambarkan pada
peta meliputi unsur-unsur alamiah dan unsur-unsur buatan manusia.
Melalui interpretasi peta, seorang dapat mengamati penampakan permukaan
bumi lebih luas dari batas pandang manusia.

02. Pengertian Interpretasi Peta
Definisi Interpretasi Peta
Pada masa sekarang, peta sebagai sarana informasi sudah merupakan suatu kebutuhan. Tidak hanya orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu saja yang harus mengerti peta, namun juga masyarakat awam.
Membaca peta berarti mempelajari penampakan geografis yang ditunjukkan oleh berbagai simbol dalam peta. Oleh karena itu jika seseorang ingin memahami dan membaca sebuah peta, terlebih dahulu ia harus mengenal berbagai unsur dalam peta terutama simbol-simbol. Seorang pembaca peta harus menganalisis simbol-simbol dalam peta, kemudian memberikan interpretasi atau penafsiran tentang penampakan geografis yang ada. Dengan demikian yang dimaksud dengan interpretasi peta adalah kegiatan membaca peta dengan memberikan penafsiran atau memaknai isi peta atas dasar simbol-simbol yang ada.
Definisi Interpretasi Peta
Pada masa sekarang, peta sebagai sarana informasi sudah merupakan suatu kebutuhan. Tidak hanya orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu saja yang harus mengerti peta, namun juga masyarakat awam.
Membaca peta berarti mempelajari penampakan geografis yang ditunjukkan oleh berbagai simbol dalam peta. Oleh karena itu jika seseorang ingin memahami dan membaca sebuah peta, terlebih dahulu ia harus mengenal berbagai unsur dalam peta terutama simbol-simbol. Seorang pembaca peta harus menganalisis simbol-simbol dalam peta, kemudian memberikan interpretasi atau penafsiran tentang penampakan geografis yang ada. Dengan demikian yang dimaksud dengan interpretasi peta adalah kegiatan membaca peta dengan memberikan penafsiran atau memaknai isi peta atas dasar simbol-simbol yang ada.

03. Fungsi Interpretasi Peta
Dalam membaca peta, kita harus memahami dengan baik semua simbol atau informasi yang ada pada peta. Kalau Anda dapat membaca peta dengan baik dan benar, maka Anda akan memiliki gambaran mengenai keadaan wilayah yang ada dalam peta, walaupun belum pernah melihat atau mengenal medan (muka bumi) yang bersangkutan secara langsung. Seorang pembaca peta harus menganalisis simbol-simbol dalam peta, kemudian memberikan interpretasi atau penafsiran tentang penampakan geografis yang ada. Membaca dan menafsirkan peta merupakan dua kegiatan yang saling berkaitan satu sama lainnya. Jika kita telah membaca dan memahami peta dengan baik, maka kita akan mendapatkan fungsi interpretasi peta sebagai berikut:
a. Mengetahui berbagi objek geografi seperti gunung, pegunungan, sungai, danau, dataran rendah, dataran tinggi, laut, jalan, jalan kereta api dll.
b. Mengetahui daerah yang jarang dan yang padat penduduknya
c. Mengetahui persebaran barang tambang.
d. Mengetahui obyek-obyek wisata.
e. Mengetahui potensi suatu daerah.
f. Mengetahui jarak lurus antarkota
g. Mengetahui keadaan suatu wilayah, misalnya untuk kepentingan perhubungan
h. Mengetahui keadaan sosial budaya penduduk, misalnya mata pencaharian, persebaran sarana kota dan persebaran pemukiman.
Dalam membaca peta, kita harus memahami dengan baik semua simbol atau informasi yang ada pada peta. Kalau Anda dapat membaca peta dengan baik dan benar, maka Anda akan memiliki gambaran mengenai keadaan wilayah yang ada dalam peta, walaupun belum pernah melihat atau mengenal medan (muka bumi) yang bersangkutan secara langsung. Seorang pembaca peta harus menganalisis simbol-simbol dalam peta, kemudian memberikan interpretasi atau penafsiran tentang penampakan geografis yang ada. Membaca dan menafsirkan peta merupakan dua kegiatan yang saling berkaitan satu sama lainnya. Jika kita telah membaca dan memahami peta dengan baik, maka kita akan mendapatkan fungsi interpretasi peta sebagai berikut:
a. Mengetahui berbagi objek geografi seperti gunung, pegunungan, sungai, danau, dataran rendah, dataran tinggi, laut, jalan, jalan kereta api dll.
b. Mengetahui daerah yang jarang dan yang padat penduduknya
c. Mengetahui persebaran barang tambang.
d. Mengetahui obyek-obyek wisata.
e. Mengetahui potensi suatu daerah.
f. Mengetahui jarak lurus antarkota
g. Mengetahui keadaan suatu wilayah, misalnya untuk kepentingan perhubungan
h. Mengetahui keadaan sosial budaya penduduk, misalnya mata pencaharian, persebaran sarana kota dan persebaran pemukiman.

04. Objek Geografik Alami
Peta
merupakan media untuk menyimpan dan menyajikan informasi tentang
permukaan bumi dengan penyajian pada skala tertentu. Gambar unsur
permukaan bumi pada peta tidak selalu dapat disajikan sesuai ukurannya
karena terlalu kecil untuk digambarkan. Bila unsur itu dianggap penting
untuk disajikan, maka penyajiannya menggunakan simbol-simbol gambar
tertentu. Simbol-simbol yang ada pada peta digunakan untuk membedakan
berbagai obyek, salah satunya objek geografi alami. Yang termasuk
kedalam objek geografi alami antara lain kenampakan-kenampakan di
permukaan bumi seperti:
- Dataran rendah
Dataran rendah adalah tanah yang keadaannya relatif datar dan luas
sampai ketinggian sekitar 200 m dari permukaan laut. Dataran ini
biasanya ditemukan di sekitar pantai, tetapi ada juga yang terletak di
pedalaman. Pada peta dilambangkan dengan simbol warna hijau. Dataran ini
biasanya tanahnya subur, sehingga penduduknya lebih padat bila
dibandingkan dengan daerah pegunungan. Di Indonesia banyak dijumpai
dataran rendah, misalnya pantai timur Sumatera, pantai utara Jawa Barat,
pantai selatan Kalimantan, Irian Jaya bagian barat, dan lain-lain. - Dataran tinggi

Dataran Tinggi adalah daerah datar yang terletak di antara gunung atau pegunungan, atau daerah yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Dataran tinggi pada peta umum dilambangkan dengan simbol warna kuning. Dataran tinggi dinamakan juga plato (plateau), misalnya Dataran Tinggi Dekkan, Dataran Tinggi Gayo, Dataran Tinggi Dieng, Dataran Tinggi Malang, atau Dataran Tinggi Alas. Daerah ini sangat cocok untuk kegiatan pertanian sayuran dan buah-buahan. - Pegunungan

Pegunungan merupakan suatu jalur memanjang yang berhubungan antara puncak yang satu dengan puncak lainnya, misalnya Pegunungan Yura di Prancis dan Pegunungan Panini di Inggris. Di Indonesia juga banyak ditemukan pegunungan. Beberapa pegunungan di Indonesia seperti Pegunungan Bukit Barisan di Sumatera, Pegunungan Meratus di Kalimantan Selatan dan Pegunungan Jaya Wijaya di Papua. Pegunungan pada peta umum dilambangkan dengan simbol warna coklat. - Gunung

Gunung adalah bentuk muka bumi yang berbentuk kerucut atau kubah yang berdiri sendiri. Bentuk gunung menjulang tinggi, yang berguna sebagai penahan awan. Akibatnya daerah yang ada di daerah bawah dan sekitar gunung bisa sering terjadi hujan. Adanya hujan ini bisa menjadikan hutan. Hutan dapat berfungsi menyimpan air, akibatnya di sekitar hutan sering ditemukan mata air dan sungai-sungai yang sangat bermanfaat bagi kehidupan mahluk hidup. Gunung ada yang masih aktif dan ada juga gunung yang sudah tidak aktif lagi. Gunung yang masih aktif dinamakan gunung berapi, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki gunung api yang sangat banyak. Gunung pada peta umum dilambangkan dengan simbol segitiga, warna merah untuk gunung api aktif sedangkan warna hitam gunung tidak aktif. - Sungai

Sungai merupakan tempat mengalirnya air dari daerah yang tinggi ke tempat yang lebih rendah yang kemudian mengalir ke laut. Manfaat terbesar sebuah sungai adalah sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, serta untuk keperluan rumah tangga, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata sungai. Sungai pada peta umum dilambangkan dengan simbol garis berwarna biru. - Danau

Danau adalah cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan tersebut dikelilingi oleh daratan. Sumber iar danau dapat terjadi karena mencairnya gletser, aliran sungai, atau karena adanya mata air. Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana rekreasi, dan olahraga. Pada peta danau digambarkan dengan simbol area atau luasan berwarna biru muda - Laut

Laut merupakan kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudera. Samudra atau Lautan adalah yang luas dan merupakan massa air asin yang sambung-menyambung meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar. Laut dan samudera memiliki potensi sebagai pengahasil ikan, barang tambang, sarana transportasi dan sebagai batas alam suatu negara atau wilayah. Laut pada pet umum digambarkan dengan simbol bewarna biru, biru muda untuk laut dangkal dan biru tua untu laut dalam.

05. Objek Geografik Buatan
Kenampakan
permukaan bumi sebagai objek pada peta yang digambarkan dengan simbol
tidak hanya objek geografi alami tetapi simbol-simbol pada peta juga
kenampakan permukaan bumi yang dibuat oleh manusia yang disebut objek
geografi buatan. Yang termasuk kedalam objek geografi buatan antara lain
kenampakan-kenampakan di permukaan bumi seperti:
- Kota dan Ibukota

Kota adalah wilayah administratif yang merupakan kawasan tempat tinggal penduduk dengan bermacam-macam aktivitasnya , baik sosial, ekonomi, maupun pemerintahan yang didukung oleh adanya sarana yang memadai seperti jaringan jalan, pusat-pusat perdagangan dan berbagai fasilitas sosial lainnya. Kota pada peta umum digambarkan dengan simbol garis titik, dan ibukota pada peta umum digambarkan dengan simbol titik berupa segi empat berwarna merah.
- Jalan

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang lain. Jalan pada peta umum digambarkan dengan simbol garis berwarna merah. - Jalan kereta api

Jalan kereta api merupakan landasan kereta api yang terdiri dari rel konvensional, maupun sistem monorel atau maglev. Kereta api merupakan sarana transportasi yang paling murah karena dapat mengangkut pumpang maupun barang dalam jumlah banyak dengan biaya rendah. Jalan kereta api pada peta umum digambarkan dengan simbol garis putus hitam putih kotak-kotak. - Waduk

Waduk adalah kolam besar tempat menyimpan persediaan air untuk berbagai kebutuhan. Waduk dapat terjadi secara alami maupun dibuat manusia. Waduk buatan dibangun dengan cara membendung aliran sungai. Waduk atau bendungan memiliki banyak kegunaan seperti untuk PLTA. Objek wisata, olah raga air, dan perikanandarat. Waduk pada peta umum digambarkan dengan simbol area berwarna biru keputihan. - Pelabuhan Laut

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. - Bandar udara

Bandar udara atau bandara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landasan pacu namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya. Bandar Udara pada peta umum digambarkan dengan simbol pesawat terbang berwarna merah.
mutlak di ambil dari :http://geo-nana.netii.net/index.html
MATERI KLS 12
Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asia terdapat dua negeri besar
yang tingkat peradabannya dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina.
Kedua negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan yang baik.
Arus lalu lintas perdagangan dan pelayaran berlangsung melalui jalan
darat dan laut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewati
India-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yang terletak di jalur posisi
silang dua benua dan dua samudera, serta berada di dekat Selat Malaka
memiliki keuntungan, yaitu:
1. Hipotesis Brahmana
Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya penyebaran budaya Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah Van Leur.
2. Hipotesis Ksatria
Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaran agama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaum ksatria. Menurut hipotesis ini, di masa lampau di India sering terjadi peperangan antargolongan di dalam masyarakat. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkan India. Rupanya, diantara mereka ada pula yang sampai ke wilayah Indonesia. Mereka inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pula terjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorang pendukung hipotesis ksatria.
3. Hipotesis Waisya
Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaum waisya yang berasal dari kelompok pedagang telah berperan dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara. Para pedagang banyak berhubungan dengan para penguasa beserta rakyatnya. Jalinan hubungan itu telah membuka peluang bagi terjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J. Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesis waisya.
4. Hipotesis Sudra
Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang tejadi di India telah menyebabkan golongan sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan mengikuti kaum waisya. Dengan jumlah yang besar, diduga golongan sudralah yang memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu ke Nusantara.
Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar agama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang disebut Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik.
Pada umumnya para ahli cenderung kepada pendapat yang menyatakan bahwa masuknya budaya Hindu ke Indonesia itu dibawa dan disebarluaskan oleh orang-orang Indonesia sendiri. Bukti tertua pengaruh budaya India di Indonesia adalah penemuan arca perunggu Buddha di daerah Sempaga (Sulawesi Selatan). Dilihat dari bentuknya, arca ini mempunyai langgam yang sama dengan arca yang dibuat di Amarawati (India). Para ahli memperkirakan, arca Buddha tersebut merupakan barang dagangan atau barang persembahan untuk bangunan suci agama Buddha. Selain itu, banyak pula ditemukan prasasti tertua dalam bahasa Sanskerta dan Malayu kuno. Berita yang disampaikan prasasti-prasasti itu memberi petunjuk bahwa budaya Hindu menyebar di Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi.
Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah mengubah dan menambah khasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspek kehidupan.
1. Agama
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat di Indonesia telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima sistem kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi dengan orang-orang India. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan keagamaan, misalnya dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempat peribadatan.
2. Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, dan Sriwijaya.
3. Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunan punden berundak-undak. Tradisi tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan Candi Borobudur, akan terlihat bahwa bangunannya berbentuk limas yang berundak-undak. Hal ini menjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.
4. Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hingga saat ini, bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa Sanskerta itu. Kalimat atau kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa Sanskerta, yaitu Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya Nugraha, dan sebagainya.
5. Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan besar dalam bidang sastra. Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra yang muncul di Indonesia adalah:
Agama Hindu
Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500 SM. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitab sucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4 Samhita atau “himpunan” yaitu:
Orang-orang Hindu memilih tempat yang dianggap suci misalnya, Benares sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai Gangga yang airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu, sehingga bisa mencapai puncak nirwana.
Agama Buddha
Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddha artinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskan diri dari samsara.
Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya “Tiga Keranjang” yang ditulis dengan bahasa Poli. Adapun yang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:
MATERI KLS 12
Proses Masuk dan Berkembangnya Pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia
Posted by: yufrizal on: Desember 17, 2008
- Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, seperti India, Cina, Arab, dan Persia,
- Kesempatan melakukan hubungan perdagangan internasional terbuka lebar,
- Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakin luas, dan
- Pengaruh asing masuk ke Indonesia, seperti Hindu-Budha.
1. Hipotesis Brahmana
Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaum brahmana amat berperan dalam upaya penyebaran budaya Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa Indonesia untuk menobatkan raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah Van Leur.
2. Hipotesis Ksatria
Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaran agama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaum ksatria. Menurut hipotesis ini, di masa lampau di India sering terjadi peperangan antargolongan di dalam masyarakat. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkan India. Rupanya, diantara mereka ada pula yang sampai ke wilayah Indonesia. Mereka inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni-koloni baru sebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pula terjadi proses penyebaran agama dan budaya Hindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorang pendukung hipotesis ksatria.
3. Hipotesis Waisya
Menurut para pendukung hipotesis waisya, kaum waisya yang berasal dari kelompok pedagang telah berperan dalam menyebarkan budaya Hindu ke Nusantara. Para pedagang banyak berhubungan dengan para penguasa beserta rakyatnya. Jalinan hubungan itu telah membuka peluang bagi terjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J. Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesis waisya.
4. Hipotesis Sudra
Von van Faber mengungkapkan bahwa peperangan yang tejadi di India telah menyebabkan golongan sudra menjadi orang buangan. Mereka kemudian meninggalkan India dengan mengikuti kaum waisya. Dengan jumlah yang besar, diduga golongan sudralah yang memberi andil dalam penyebaran budaya Hindu ke Nusantara.
Selain pendapat di atas, para ahli menduga banyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajar agama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauan mereka mendirikan organisasi yang disebut Sanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak, mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapat semacam ini disebut Teori Arus Balik.
Pada umumnya para ahli cenderung kepada pendapat yang menyatakan bahwa masuknya budaya Hindu ke Indonesia itu dibawa dan disebarluaskan oleh orang-orang Indonesia sendiri. Bukti tertua pengaruh budaya India di Indonesia adalah penemuan arca perunggu Buddha di daerah Sempaga (Sulawesi Selatan). Dilihat dari bentuknya, arca ini mempunyai langgam yang sama dengan arca yang dibuat di Amarawati (India). Para ahli memperkirakan, arca Buddha tersebut merupakan barang dagangan atau barang persembahan untuk bangunan suci agama Buddha. Selain itu, banyak pula ditemukan prasasti tertua dalam bahasa Sanskerta dan Malayu kuno. Berita yang disampaikan prasasti-prasasti itu memberi petunjuk bahwa budaya Hindu menyebar di Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi.
Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah mengubah dan menambah khasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspek kehidupan.
1. Agama
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat di Indonesia telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Masyarakat mulai menerima sistem kepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejak berinteraksi dengan orang-orang India. Budaya baru tersebut membawa perubahan pada kehidupan keagamaan, misalnya dalam hal tata krama, upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempat peribadatan.
2. Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan oleh orang-orang India. Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengan kepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yang terbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaan kerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan, seperti Kutai, Tarumanegara, dan Sriwijaya.
3. Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunan punden berundak-undak. Tradisi tersebut berpadu dengan budaya India yang mengilhami pembuatan bangunan candi. Jika kita memperhatikan Candi Borobudur, akan terlihat bahwa bangunannya berbentuk limas yang berundak-undak. Hal ini menjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.
4. Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia meninggalkan beberapa prasasti yang sebagian besar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta. Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hingga saat ini, bahasa Indonesia memperkaya diri dengan bahasa Sanskerta itu. Kalimat atau kata-kata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari bahasa Sanskerta, yaitu Pancasila, Dasa Dharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya Purnakarya Nugraha, dan sebagainya.
5. Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesia membawa kemajuan besar dalam bidang sastra. Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalah kitab Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia untuk menghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastra yang muncul di Indonesia adalah:
- Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa,
- Sutasoma, karya Mpu Tantular, dan
- Negarakertagama, karya Mpu Prapanca.
Agama Hindu
Agama Hindu berkembang di India pada ± tahun 1500 SM. Sumber ajaran Hindu terdapat dalam kitab sucinya yaitu Weda. Kitab Weda terdiri atas 4 Samhita atau “himpunan” yaitu:
- Reg Weda, berisi syair puji-pujian kepada para dewa.
- Sama Weda, berisi nyanyian-nyanyian suci.
- Yajur Weda, berisi mantera-mantera untuk upacara keselamatan.
- Atharwa Weda, berisi doa-doa untuk penyembuhan penyakit.
- Kitab Brahmana, berisi ajaran tentang hal-hal sesaji.
- Kitab Upanishad, berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.
- Dewa Brahmana, sebagai dewa pencipta.
- Dewa Wisnu, sebagai dewa pemelihara dan pelindung.
- Dewa Siwa, sebagai dewa perusak.
- Kasta Brahmana, terdiri dari para pendeta.
- Kasta Ksatria, terdiri dari raja, keluarga raja, dan bangsawan.
- Kasta Waisya, terdiri dari para pedagang, dan buruh menengah.
- Kasta Sudra, terdiri dari para petani, buruh kecil, dan budak.
Orang-orang Hindu memilih tempat yang dianggap suci misalnya, Benares sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa serta Sungai Gangga yang airnya dapat mensucikan dosa umat Hindu, sehingga bisa mencapai puncak nirwana.
Agama Buddha
Agama Buddha diajarkan oleh Sidharta Gautama di India pada tahun ± 531 SM. Ayahnya seorang raja bernama Sudhodana dan ibunya Dewi Maya. Buddha artinya orang yang telah sadar dan ingin melepaskan diri dari samsara.
Kitab suci agama Buddha yaitu Tripittaka artinya “Tiga Keranjang” yang ditulis dengan bahasa Poli. Adapun yang dimaksud dengan Tiga Keranjang adalah:
- Winayapittaka : Berisi peraturan-peraturan dan hukum yang harus dijalankan oleh umat Buddha.
- Sutrantapittaka : Berisi wejangan-wejangan atau ajaran dari sang Buddha.
- Abhidarmapittaka : Berisi penjelasan tentang soal-soal keagamaan.
- Buddha yaitu berbakti kepada Buddha.
- Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha.
- Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemeluk Buddha.
- Pandangan yang benar.
- Niat yang benar.
- Perkataan yang benar.
- Perbuatan yang benar.
- Penghidupan yang benar.
- Usaha yang benar.
- Perhatian yang benar.
- Bersemedi yang benar.
- Buddha Hinayana, yaitu setiap orang dapat mencapai nirwana atas usahanya sendiri.
- Buddha Mahayana, yaitu orang dapat mencapai nirwana dengan usaha bersama dan saling membantu.
- Kapilawastu, yaitu tempat lahirnya Sang Buddha.
- Bodh Gaya, yaitu tempat Sang Buddha bersemedi dan memperoleh Bodhi.
- Sarnath/ Benares, yaitu tempat Sang Buddha mengajarkan ajarannya pertama kali.
- Kusinagara, yaitu tempat wafatnya Sang Buddha.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar